Suara berisik terdengar dari luar rumah kakakku. Perlahan
ku buka mataku satu-persatu. Kegaduhan seperti ini sudah terlalu sering aku
temui saat pagi hari menjelang. Kusingkirkan selimut dan mencoba bangkit dari
tempatku. Kusambut pagi ini dengan sapa hangat senyumanku. Kali ini sedikit ada
yang berbeda dari biasanya.
Tak kutemui sosok 2 anak kecil yang sering kusapa dan
kuajak bercengkrama kala kuterbangun dari tidurku.
“ Anak Kecil “ begitu biasa aku memanggilnya. Anakku yang
cantik, i miss u, i love you bertubi-tubi sembari menciumi seluruh wajahnya dan
memeluk erat tubuh mungilnya. Aku juga tidak menjumpai kakakku yang biasanya
sudah beraktifitas bersih-bersih rumah seperti biasanya.
“ Pada kemana sih orang rumah, tumben pada belum bangun “
Aku menuju kamar kakak namun pintu terkunci dari dalam. Kini
aku menuju kamar belakang dimana tempat itu dulunya adalah kamarku namun
beralih menjadi kamar anak kakakku sekarang ini. Aku membuka pintu dan ternyata
mereka masih tertidur dengan pulasnya. Aku hanya tersenyum memandangi mereka
lalu menutup rapat kembali pintu kamarnya.
Kusempatkan diri kekamar mandi gosok gigi dan membasuh
wajahku. Selanjutnya ku berjalan keluar menuju teras depan rumah kakak. Kutemui
choky kucing kesayanganku tertidur dengan tenangnya dikursi depan. Ingin sekali
ku elus lembut bulu putihnya yang mulai kusam seperti tak terurus. Kutarik tanganku
ketika berusaha menggapai tubuh tinggi besarnya, aku takut mengganggu keasikan
tidurnya. Walaupun aku sangat ingin membelainya. Seperti ada kerinduan yang
mendalam yang menyebabkan tanganku kembali menggapai tubuh besar choky.
“ Astagfirullah Alhadhzim...” aku tidak dapat merasakan
sentuhan ketika mengusap lembut tubuhnya. Ataukah karena sentuhanku terlalu
lembut ? bahkan choky tetap terjaga dari tidur lelapnya. Aku merasakan keanehan,
kupandangi kedua tanganku.
“ Ya Tuhan, Apa yang terjadi padaku? “
--------------------------------------------BERSAMBUNG-------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar